Pertemuan Empat Mata Presiden Ke-7 dan Presiden Ke-8
Pembahasan Agenda Besar Pemerintahan Baru dan Stabilitas Nasional.
Jakarta, 4 Oktober 2025 — Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden RI Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Sabtu (4/10).
Pertemuan berlangsung selama hampir dua jam, sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, dalam suasana tertutup dan penuh keakraban.
Jokowi tiba di lokasi tanpa pengawalan besar dan disambut langsung oleh Prabowo di depan rumahnya. Keduanya kemudian berbincang di ruang tamu utama tanpa didampingi pejabat lain.
Ajudan Presiden, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, membenarkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung lancar dan bersifat pribadi. “Benar, Bapak Presiden bertemu Pak Prabowo selama dua jam di Kertanegara,” ujarnya dikutip dari Detik News.
Usai pertemuan, Jokowi langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan kepada awak media.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengonfirmasi bahwa Prabowo menyampaikan pesan penting terkait persatuan nasional.
“Itu komunikasi langsung antara dua tokoh besar. Pesan yang disampaikan adalah agar seluruh tokoh bangsa terus menjaga persatuan dan fokus pada pembangunan,” ujar Sjafrie
Menariknya, tak lama setelah pertemuan itu, Prabowo memanggil sejumlah menteri, termasuk Menhan Sjafrie dan Mendiksaintek, ke kediamannya.
Langkah tersebut menimbulkan spekulasi bahwa ada koordinasi lanjutan terkait hasil pertemuan dengan Jokowi, terutama soal arah kebijakan strategis pemerintahan.
Pengamat politik melihat pertemuan dua jam ini bukan sekadar silaturahmi.
Menurut analisis Media Indonesia, komunikasi langsung Jokowi dan Prabowo menjadi sinyal kuat konsolidasi politik nasional, terutama menjelang agenda besar pemerintahan baru dan stabilitas nasional.
Dalam konteks hubungan sipil-militer, pesan tentang netralitas TNI yang disampaikan Sjafrie juga disebut sebagai bagian dari pembahasan strategis.
Hingga kini, baik Istana maupun Kementerian Pertahanan belum mengumumkan topik spesifik yang dibahas.
Namun, banyak pihak menilai bahwa isu pertahanan, ekonomi, hingga konsolidasi politik menjadi bagian penting dalam dialog tertutup dua tokoh yang kini memegang peran sentral dalam pemerintahan Indonesia.
(Septian)








